Kesehatan

Mengulik Alasan Prosedur Intervensi Elektrofisiologi Dilakukan Pada Pasien

check up jantung

Elektrofisiologi intervensi menjadi salah satu prosedur non-bedah berbasis kateter yang relatif baru untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai jenis kelainan irama jantung. Prosedur ini bertujuan untuk mendiagnostik seberapa baik jantung merespon rangsangan listrik ringan. Intervensi elektrofisiologi akan dilakukan pada pasien yang memiliki gejala seperti berikut.

Alasan Kenapa Perlu Dilakukan Elektrofisiologi Intervensi Pada Pasien

Dokter dapat merekomendasikan elektrofisiologi pada pasien yang memiliki gejala irama jantung yang tidak normal (aritmia). Jika Anda telah didiagnosis dengan detak jantung tidak teratur atau cepat, seperti takikardia supraventrikular (SVT) atau jenis takikardia lainnya,  dokter mungkin melakukan prosedur elektrofisiologi untuk menentukan pengobatan terbaik.

Selain itu, jika anda tiba tiba kehilangan kesadaran seperti pingsan, atau sinkop, maka studi EP dapat membantu memahami penyebabnya. Penderita aritmia ini juga berisiko mengalami kematian jantung mendadak. Jika pasien memiliki kondisi jantung tertentu, maka dokter dapat merekomendasikan elektrofisiologi untuk lebih memahami risiko kematian jantung mendadak.

Tak hanya itu saja, ablasi jantung yang menggunakan energi panas atau dingin bisa diterapkan untuk memperbaiki masalah irama jantung. Sebuah prosedur elektrofisiologi ini  selalu dilakukan oleh dokter sebelum ablasi jantung untuk menentukan area irama jantung yang sedang tidak normal.

Risiko Prosedur Elektrofisiologi

Seperti kebanyakan tes dan prosedur lainnya, intervensi elektrofisiologi juga memiliki risiko. Beberapa bisa serius, tergantung dari jenis aritmia dan kondisi pasien. Ini bisa menyebabkan perdarahan atau infeksi dan pendarahan di sekitar jantung yang disebabkan oleh kerusakan (perforasi) pada jaringan jantung.

Risiko lainnya yang mungkin terjadi yaitu kerusakan pada katup jantung atau pembuluh darah, kerusakan pada sistem kelistrikan jantung, sampai dengan pembekuan darah di kaki atau paru paru Anda. Oleh karena itu, sebelum melakukan prosedur, bicaralah dengan dokter mengenai manfaat dan risiko untuk memahami apakah metode ini tepat untuk anda.

Baca Juga : Rentetan Penyakit Jantung Koroner untuk Pasien

Persiapan yang Harus Dilakukan Pasien

Sebelum melakukan prosedur, maka pasien dianjurkan untuk tidak makan maupun minum setelah tengah malam hari. Apabila anda meminum obat, maka tanyakan kepada dokter apakah boleh mengkonsumsinya bahkan sebelum melakukan prosedur. Dokter atau perawat akan memberitahu anda jika perlu mengikuti instruksi khusus lainnya sebelum atau setelah prosedur.

Prosedur ini dilakukan di rumah sakit dengan garis IV dimasukkan di tangan atau lengan anda. Monitor (elektroda) akan ditempatkan pada bagian dada anda untuk memeriksa detak jantung anda selama tes. Sebelum prosedur dimulai, pasien akan menerima obat penenang melalui infus untuk membuat lebih rileks. Terkadang anestesi umum juga digunakan selama intervensi elektrofisiologi.

Baca Juga : Yang Harus Dilakukan Setelah Operasi Jantung

Prosedur yang satu ini akan dilakukan sedemikian rupa untuk mendiagnosis dan mengetahui tindakan selanjutnya untuk pasien aritmia. Jika dibiarkan begitu saja dan tidak segera mendapatkan penanganan, maka bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh di klinik Heartology agar mendapat penanganan yang tepat.

Baca selengkapnya profile dr Sunu Raharjo disini : heartology.id/dr-sunu-raharjo

You may also like

Leave a reply

More in:Kesehatan